Paul Laboche, penulis lagu penyembahan "Above All" |
Berikut ini kesaksian menarik Paul Laboche, penulis lagu "Above All" mengenai bagaimana lagu itu telah ditulis olehnya dan kawannya, Lenny LeBlanc.
(Berikut ini terjemahan transkrip video kesaksian "Paul Leboche - Above All - Song Story" bertarikh 20 Oktober 2008)
Lagu "Above All" bermula dengan ungkapan ringkas itu. Aku suka mengumpulkan ungkapan-ungkapan pendik, renungan-renungan doa yang pendik, mungkin dari buku, atau mungkin aku melihat suatu ungkapan yang aku rasa, "Wah, ini boleh dijadikan lagu." Aku akan tuliskan itu dalam buku notaku.
Beberapa kali seminggu, aku suka pergi ke ruang ibadah di gerejaku apabila tiada orang di situ, dan duduk di piano, atau mengambil gitar. Pada ketika itu, aku sedang duduk dekat piano, aku hanya boleh bermain beberapa kod yang mudah, masa itu tanpa buku notaku, dan dengan hanya ungkapan itu "Above All" (Di Atas Segalanya).
Dan itu membuat aku memikirkan tentang ayat Firman seperti yang ada di Yesaya yang mengatakan, "Rancangan-Mu bukanlah rancangan kami, dan jalan-Mu lebih tinggi dari jalan kami." Aku mula terfikir, "Tuhan, Engkau di atas segala hal yang kami fikirkan sebagai begitu penting, perkara-perkara yang kami sering anggap penting dalam budaya kami."
Rangkap pertama lagu "Above All" (Di Atas Segalanya) |
Jadi aku mula membuat suatu senarai. "Tuhan, Engkau di atas segala kuasa (above all powers), dan di atas segala raja (above all kings). Aku melihat ke luar jendela dan sambung lagi "di atas segala alam (above all nature)." Kemudian aku fikir apa yang sama rima dengan kings, lalu "di atas segala yang telah diciptakan (above all created things)." Ya, aku rasa ini ayat yang bagus dan aku mula menuliskannya lagi.
Semuanya ini bukannya seperti "Aku sedang menuliskan lagu." Ianya seperti sedang datang ke hadapan Tuhan, dan menyanyikan doa-doa yang ringkas. Dan lepas itu apa lagi... "Kau di atas segala hikmat dan jalan-jalan manusia (above all wisdom and all the ways of man). Tadada... tadadada... tada...." Kadang-kadang anda tidak tahu tetapi anda mengikut saja aliran rasa itu.
Rangkap kedua lagu "Above All" (Di Atas Segalanya) |
Walau bagaimanapun, aku dapat selesaikan rangkap itu, dan ya, itu rasanya seperti doa yang jujur dan aku mula menyanyikannya lagi. Kemudiannya aku ada satu korus yang lain yang aku tambahkan dan dinyanyikan di gereja kami selama setahun.
Namun setiap kali kami sampai ke bahagian korus lagu itu, ada sesuatu dalam diriku yang mengatakan, "Aku tidak dapat... Aku tidak yakin akan korus itu." Akhirnya, aku mengeluarkan korus itu dan bertemu dengan Lenny LeBlanc pada satu waktu, bertukar-tukar pendapat, menuliskan gubahan baru, dan selepas dia menolak lebih kurang 19 gubahanku, dia bertanya, "Apa lagi yang kamu ada?"
Lenny LeBlanc |
Dan pada keesokan paginya, sebab aku tinggal di rumahnya, dia telah bangun dan dia telah menghabiskan masa dengan lagu itu. Dia kata, "Ya, lagu itu... bagaimana kalau... "Tiada cara untuk mengukur nilai Diri-Mu (There's no way to measure what You're worth)..."
"Disalibkan, Dikuburkan di sebalik batu"
(Crucified, Laid behind a stone),
(Crucified, Laid behind a stone),
"Kau hidup untuk mati, Ditolak dan keseorangan diri."
(You lived to die, Rejected and alone).
(You lived to die, Rejected and alone).
Aku rasa, "Wah, itu sungguh... itu sungguh di luar jangkaanku, korus asalku lebih seperti korus lagu "Shout to the Lord" yang mempunyai nada tinggi dan bertenaga, korus yang besar dan hebat. Sementara korus yang dituliskan Lenny mengejutkan sama sekali, kita seperti menanti lagu itu semakin memuncak megah, tetapi sebaliknya dia menterbalikkannya dan menyatakan "Disalibkan (Crucified), Ditolak (Rejected), dan "Seperti bunga mawar diinjak di atas tanah" (Like a rose trampled on the ground), lalu "Dia mengambil tempatku (He took the fall).
Korus lagu "Above All" (Di Atas Segalanya) |
"Dia mengambil tempatku, Dan memikirkanku, Di atas segalanya...."
Mata kami sebak, kami rasakan itulah waktu Roh Kudus. Kami betul-betul rasakannya. Kami rasa lagu itu jujur, dan kami katakan, "Inilah yang kami benar-benar mahu ucapkan kepada-Mu. Kami bersyukur, Tuhan, kami bersyukur. Kami hanya ingin Engkau ditinggikan. Kami bersyukur kerana Engkau telah menunjukkan kasih-Mu untuk kami dengan datang ke bumi dan menyerahkan Diri-Mu kepada kenyataan yang kejam dan seterusnya mati di atas salib."
Dan semuanya itu, seperti yang dikatakan dalam Yohanes 3:16, Allah mengasihi engkau sepertimana Dia mengasihi dunia.... Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia mengurniakan Anak-Nya...."