Suatu karya akan sangat bermakna jika memiliki esensi dari
karya itu yang dilatarbelakangi oleh kesungguhan dan keseriusan. Ertinya,
cerita dan motivasi di sebalik suatu karya menjadi salah satu faktor bahwa karya
itu akan sangat bermakna, bukan hanya bagi penciptanya, melainkan juga bagi
orang-orang yang menikmatinya. Ini pula yang menjadi kekuatan satu karya lagu hymn yang terkenal dan sering dinyanyikan di gereja-gereja seluruh dunia, “I
Have Decided To Follow Jesus”.
Cerita dari kisah di sebalik lagu ini terjadi sekitar tahun 1800-an di India,
tepatnya di daerah bahagian timur negara India yang bernama Assam. Pada waktu
itu, di Eropah terjadi kebangkitan rohani secara besar-besaran yang menghasilkan
banyak sekali misionari keluar dari Eropah untuk pergi memberitakan Injil ke
seluruh dunia.
Misionari dari Britain tiba di India
Sebagai hasilnya, beberapa misionari dari Britain pun tiba di
India dan memberitakan Injil di sana. Menurut sejarah yang ditulis oleh Dr.
Perangamalam Job, seorang misionari India, orang-orang dari Britain tiba di
Assam dan mencuba memberitakan injil kepada beberapa suku primitif di tempat
itu.
Assam bukanlah tempat yang mudah bagi Injil untuk diterima. Penduduk di tempat
ini terdiri dari beberapa suku primitif yang masih memiliki kebiasaan
kanibalisme yakni praktik memakan sesama. Tetapi yang juga menjadi tentangan terbesar adalah, mereka tidak begitu suka dengan kehadiran orang asing.
Orang-orang Assam, khususnya kaum laki-laki memiliki tradisi mengerikan. Status
sosial mereka dilihat berdasarkan koleksi kepala manusia yang mereka pajang di
depan rumah mereka. Semakin banyak kepala manusia yang mereka dapatkan, semakin
dipandang cekap dan mampu melindungi keluarga sendiri dan semakin dihormati di
kalangan suku mereka. Oleh sebab itu mereka juga diberi julukan suku pemenggal kepala.
Dalam kebengisan dan kekejaman seperti ini, hadirlah para misionari dari Britain untuk membawa injil di tengah-tengah mereka. Tentu saja kehadiran mereka
tidak disenangi bahkan dibenci oleh orang-orang Assam. Akan tetapi, terjadi hal
yang di luar dugaan.
Injil mulai bertumbuh di Assam
Kehadiran injil di tengah-tengah mereka, mulai perlahan-lahan
berdampak. Ada satu keluarga yang terdiri dari suami isteri dan dua orang anak
mereka dari suku ini yang pada akhirnya memutuskan untuk menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tidak sampai di situ, kehidupan keluarga pertama
yang merespon terhadap injil ini berdampak pada keluarga-keluarga yang lain.
Mereka mulai menyatakan diri untuk mengikut Tuhan Yesus dan menjadi orang
percaya.
Mendengar akan khabar ini, ketua suku menjadi marah dan memerintahkan semua
warga untuk berkumpul. Lalu kemudian ia memanggil keluarga pertama yang
menyatakan iman kepada Tuhan Yesus ini untuk di adili di tengah-tengah kumpulan
masyarakat itu. Kebelakangan itu, ketua keluarga ini diketahui bernama Nokseng
seorang dari suku Garo. Nokseng beserta isteri dan kedua anaknya di adili di
tengah-tengah kumpulan masyarakat.
Ketika ketua suku itu mengangkat tombaknya dan mengancam supaya Nokseng dan keluarganya meninggalkan iman mereka dan berpaling dari Kristus, tiba-tiba dia menyebutkan kalimat dari lagu yang diciptakannya ketika dia pertama kali mengenal Yesus: “I have decided to follow Jesus, No turning back”.
Mendengar kalimat ini, ketua suku menjadi murka, lalu dengan marah memerintahkan anak buahnya
merejamkan tombak kepada kedua anak Nokseng yang tidak berdaya, dan mati. Tidak sampai di situ, ketua suku kembali meneriakkan kalimat “Jika kamu tidak mahu meninggalkan imanmu itu,
bukan hanya anakmu yang mati, isterimu juga akan mati”. Tetapi sekali lagi,
bukannya menyerah tetapi justeru Nokseng mengucapkan kalimat “Though none go
with me, still I will follow. No turning back.”
Sekejap saja setelah
mendengar kalimat ini, ketua suku memerintahkan untuk membunuh isterinya. Setelah isterinya mati, ketua suku berkata, “Aku memberikan kamu satu
kesempatan lagi, jika kamu mahu berbalik dari imanmu maka kamu akan hidup”.
Tetapi dengan mantap Nokseng berucap “The cross before me, the world
behind me. No turning back. No turning back.” Ternyata ini menjadi
ucapan terakhir yang keluar dari dirinya kerana kepala suku itu kemudian
membunuhnya.
Kematian Nokseng membawa kesan
Kematian Nokseng dan keluarganya
ternyata berdampak besar sebagai jalan masuknya Injil Kristus diterima dan
menjadi berkembang secara pesat di daerah itu. Beberapa waktu berlalu, ketua suku menjadi terganggu dan tercetus ingin tahu dalam hatinya, mengapa ada orang yang
begitu kukuhnya percaya dan beriman kepada Peribadi yang bernama Yesus Kristus,
tidak mungkin ada orang yang mahu mati jika bukan karena kekuatan luar biasa yang mempegaruhinya.
Rasa ingin tahu ini membawa ketua suku pada akhirnya
bertemu secara peribadi dengan Kristus ketika dia membaca injil dan menjadi
percaya kerana kesaksian hidup keluarga yang telah dia bunuh. Dia lalu memanggil
seluruh rakyatnya untuk berkumpul di lapangan umum desa itu, dan menyatakan imannya
kepada Yesus Kristus di hadapan seluruh rakyatnya. Perbuatannya ini mendorong
semua warganya untuk mengikut kepercayaan ketua suku itu.
Mulai saat itu
Kekristianan menjadi berkembang pesat di daerah itu. Hari ini, Meghalaya adalah
negara yang subur di timur laut India dan merupakan salah satu dari tiga negeri bahagian India dengan majoriti Kristen. Hampir sembilan puluh peratus dari suku
Garo adalah orang Kristian.
Kata-kata Nokseng digubah menjadi lagu hymn
Kata-kata dari Nokseng di atas digubah
menjadi suatu lagu hymn yang indah oleh seorang misionari India, Sadhu Sundar
Singh. Lagu ini kemudian disusun oleh komposer Amerika Wiliam Reynolds dan
dipakai oleh Billy Graham sebagai lagu yang terus dinyanyikan di banyak KKR-nya
di seluruh dunia, dan hingga hari ini gereja mengenal lagu “I Have Decided To Follow Jesus” sebagai lagu yang indah.
Kesaksian dari latar belakang
lagu ini mengingatkan setiap orang percaya bahwa mengikut Tuhan bukan hal yang
mudah. Satu benih yang mati menghidupkan jutaan benih lainnya. Akan ada banyak
tentangan, bahkan melibatkan nyawa sekalipun. Tetapi keteguhan iman dan
pengharapan selalu menolong setiap orang percaya untuk tetap percaya. Tentangan
dalam setiap zaman boleh saja berbeza, tetapi prinsipnya adalah, tetaplah
kuat berpegang pada iman kita kepada Yesus. Kiranya kita dimampukan untuk tetap
memegang teguh iman kita kepada Tuhan hingga Dia mendapati kita setia sampai
akhir hidup kita. Amin.
Lagu "I Have Decided To Follow Jesus" Dalam Bahasa Inggeris & Tamil
(Dialihbahasakan daripada artikel GKMI Kenari bertajuk, "Kisah Di Balik Lagu 'Mengikut Yesus Keputusanku' bertarikh 7 September 2018)