Gereja mulai melihat bahwa kelahiran Yesus merupakan bahagian
dari peristiwa Paskah. Sebab tidak ada kebangkitan tanpa peristiwa kelahiran.
Hal itu terlihat dari liturgi Natal yang mengutip Prolog Injil Yohanes
(1:1-18). Melalui perikop tersebut peristiwa Inkarnasi (Firman menjadi manusia) menjadi nyata. Peristiwa
Inkarnasi itu telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yes. 52:7-10) dan diteguhkan
oleh surat kepada Orang Ibrani (Ibr. 1:1-6). Iman Gereja dilanjutkan hingga
sekarang, yang menghubungkan Misteri Paskah dan Misteri Inkarnasi. Lagi pula
dalam perayaan Misa malam Natal, bacaan-bacaan menceritakan bagaimana
Yesus menyerahkan diri demi keselamatan umat manusia (Tim. 2:14).
Menurut Injil Lukas, malaikat Gabriel menyampaikan Khabar
Gembira kepada Maria, ketika Elizabeth telah mengandung enam bulan (Luk.
1:24-26.36). Menurut St. Yohanes Krisostomus (347-407), peristiwa khabar gembira
tersebut terjadi pada bulan Purnama tanggal 14 Nisan, yang sepadan dengan 25
Mac (Hari Raya Khabar Sukacita). Selain itu, dalam khutbahnya yang
berjudul In Diem Natalem, dia menjelaskan bahawa Yesus Kristus lahir
sembilan bulan kemudian, yakni tanggal 25 Disember.
Sumber: Roger T. Beckwith. 1996. Calender and Chronology,
Jewish and Christian: Biblical, intertestamental and Patristic Studies, E. J.
Brill, Denvers.
(Dialihbahasakan daripada Indonesia Koran bertajuk, "Tiada Paskah Tanpa Kelahiran" yang ditulis oleh Selvister Detianus Gea bertarikh 10 Disember 2017)