Sabtu, 13 Mei 2017

Ahok Memulai Kehidupannya Di Penjara Dengan Alkitab


Media luar negeri mengulas kehidupan seharian Ahok di ruang tahanan saat ini di Rutan Mako Brimob, Depok.  Dia tidak memiliki telefon atau televisyen di pusat tahanan tersebut yang berukuran 2 x 3 meter. Satu-satunya buku yang dia bawa bersamanya adalah sebuah Alkitab. Saudara perempuannya, Fifi Lety Indra mengatakan,”Dia suka membaca Alkitab, dia memilikinya bersamanya dan dia dapat berdoa bila pun dia mahu,” katanya seperti yang dilaporkan oleh Reuters. “Ahok di ruangan itu seorang diri. Tidak ada tilam dan ruangan hanya beralas saja dan kamar mandi dalaman. Ruangannya juga tidak berhawa dingin,” ucap Waris di Mako Brimob, Depok, Khamis (11/5/2017).

Saya juga membayangkan selepas membaca Kitab Suci, dia akan melanjutkan dengan memanjatkan doa peribadi untuk beragam topik terutama berdoa bagi bangsa dan pemimpin bangsa. Saya percaya dia akan terus mendoakan keluarganya dan juga rakyat Jakarta serta tak lupa pemerintah Indonesia saat ini yang dipimpin oleh Presiden Jokowi agar diberi kebijaksanaan. Hal itu sudah menjadi amalan harian sebelum masuk penjara. Pak Ahok selalu mengajak berdoa keluarganya iaitu anak-anak dan isterinya dengan topik doa di atas.

Itulah keunikan seorang pemimpin hebat seperti Pak Ahok yang menjadikan pembacaan Kitab Suci dan berdoa sebagai disiplin rohani yang harus dia jaga bahkan ketika dia sudah dimasukkan ke dalam ruang tahanan.  Disiplin dirinya sudah dikenal sangat menonjol dalam pekerjaan atau urusan pejabat, tapi bukan hanya itu. Ahok sebenarnya membangun karakternya itu dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci serta berdoa.

Sebagai seorang Kristian,  Ahok menunjukkan teladan hidup sebagai seorang yang rajin membaca Alkitab semenjak masih muda atau masa kuliah.  Ketika dia memegang jawatan Gabenor DKI, apakah kebiasaan membaca Alkitabnya itu ditinggalkan? Ternyata tidak, Ahok secara konsisten terus membaca Alkitab secara teratur.

Kesibukan seringkali menjadi alasan klasik atau dalih untuk tidak membaca Alkitab dan berdoa apalagi pada pagi hari. Tapi berbeda dengan Ahok, dia mendisiplin diri bahkan membaca di pagi hari. “Saya mungkin penganut sistem agak kolot, baca Alkitab kalau malam sudah ngantuk, Kita harus memberikan yang terbaik buat Tuhan. Menurut saya yang terbaik itu paling bagus apabila baru bangun tidur ketika staminanya paling baik.” ujarnya dalam suatu kesaksian di media.”

“Saya sering bangun pagi, duduk membuat renungan. Cari inspirasinya baca kitab suci dan cerita-cerita Nabi,” ujar Ahok saat berkongsi cerita kepada peserta Program Pelatihan Rumah Perubahan Rhenald Kasali Mentee 2016 di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016) seperti dilaporkan Detik.com.

Ahok menjadikan Alkitab sebagai sumber inspirasinya dalam memimpin terutama dari cerita-cerita nabi.  Modal itulah yang dia dapat jadikan penuntun dalam menjalani pekerjaannya sebagai penjawat pemerintahan, mulai dari dia menjawat karir sebagai Ketua Daerah di Belitung sampai menjadi penjawat nombor 1 di DKI Jakarta.

Selain menjadi inspirasi dalam memimpin serta melayani rakyat, Alkitab juga membuat dia dapat tetap kuat menghadapi beragam godaan apalagi sebagai penjawat negara dan pemegang jawatan nombor 1 DKI Jakarta!  Ia juga dapat belajar bagaimana tidak terlalu mencintai harta dan lupa diri seperti kisah Raja Salomo yang jatuh dalam kegemilangan harta dan wanita.

Pak Ahok sedar dirinya masih manusia biasa yang lemah dan boleh jatuh. Jika tokoh Alkitab yang sudah dipercaya Tuhan saja boleh jatuh, apalagi peribadi seperti diriinya. “Nabi saja jatuh apalagi saya. Saya tiap hari bangun empat setengah pagi untuk membuat renunngan dan baca buku cari idea,” ucap Ahok.

Ahok dengan isteri dan anak-anak mereka

Bahkan di era digital, Ahok sendiri lebih suka membawa Alkitab ke gereja, katanya,”Saya lebih suka membawa Alkitab ke gereja bukan di I-phone, walaupun di handphone kita ada Alkitab.” Ini berbeda dengan kebanyakan orang Kristian sekarang yang cenderung malas membawa Alkitab dan lebih memilih memakai Alkitab dalam smartphone. Ahok lebih suka membawa Alkitab dalam bentuk buku.

Ahok sendiri memiliki sebuah Alkitab yang disasarkannya untuk dibaca sampai selesai. “Kalau saya baca Alkitab, 1 Alkitab itu dalam 6 tahun harus ganti. Kerana selama 6 tahun itu saya coret-coret buat bikin penanda ayat, bikin catatan di sana-sini. Nah saat ini saya membaca alkitab yang new review translations.

Bahkan ketika menghadapi tentangan di akhir-akhir pemerintahannya, dengan gelombang demo yang berjilid-jilid serta pengadilan yang secara tanpa henti dijalaninya,  apa yang menjadi rahsia kekuatan yang dimiliki beliau? Saya fikir beliau tidak hanya nekad atau bermodal nyali. Keberanian yang muncul itu dia dapatkan kerana dia berpegang pada Kitab Suci.

Beberapa tahun lalu sebelum mencalonkan diri sebagai wakil gabenor, beliau berkongsi di kalangan kami guru-guru dan dia menjelaskan bahawa salah satu ayat yang menginspirasinya adalah, “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”(Matius 10: 16).

Ahok mengakui risiko yang dia hadapi ketika maju untuk memimpin di kota Jakarta dengan medan yang ganas dan akan menghadapi tentangan yang berat, dalam bentuk serigala yang jumlahnya bukan cuma seekor tapi sekawanan besar.

Menghadapi tentangan yang berat seperti ini, bermodal nekad saja tidak cukup atau mengandalkan pengetahuan belaka. Perlu penyertaan Tuhan yang besar dan Ahok menyedari bahawa ketika Tuhan mengutusnya, Tuhan pula yang akan memberikan penyertaan dan kekuatan baginya untuk melangkah menghadapi setiap tentangan bahkan dalam menghadapi pemenjaraan sekalipun!

Saya jadi teringat, seperti dalam Yosua di Perjanjian Lama, Tuhan pernah berkata kepada Yosua bahwa ke manapun Yosua pergi maka Allah akan menyertainya. Allah yang sama akan terus menyertai Pak Ahok sekalipun berada dalam tahanan  atau bersendirian. Di saat ramai orang mencela atau mengejeknya atau saat dia bersendirian, saya yakin Tuhan akan terus menjadi Pembelanya. Ingat pula ketika Yusuf atau Daniel saat dipenjarakan dalam kisah Perjanjian Lama, ketika mereka dipenjarakan maka Tuhanpun masuk penjara!. Maksudnya Tuhan pun terus menyertai hamba-hamba-Nya bahkan ketika dalam penjara kerana penyertaan Tuhan tak terbatas dan tidak pernah terikat oleh situasi apapun juga.

(Dialihbahasakan daripada artikel Seword  bertajuk, "Ahok Memulai Kehidupannya Di Penjara Dengan Alkitab" yang ditulis oleh Ronny D Rondonnuwu bertarikh 12 Mei 2017)