Khamis, 10 April 2014

Penemuan Kota Benteng Berusia 3,800 Tahun Di Kota Daud

Spring Citadel (Kota Benteng Mata Air) yang ditemui di Kota Daud

Penggalian di sekeliling Mata Air Gihon telah menemukan kota benteng yang besar berusia 3,800 tahun. Digelar "Spring Citadel" (Kota Benteng Mata Air) oleh ahli-ahli kaji purba, penemuan itu sebahagian daripada penggalian 15 tahun yang dipimpin oleh Profesor Ronny Reich dari University of Haifa dan Eli Shukrun dari Israel Antiquities Authority.

Pembangunan besar kurun kelapan belas Sebelum Masihi yang mengasingkan dan melindungi Mata Air Gihon itu dipercayai adalah kota benteng yang ditawan oleh Raja Daud seperti diceritakan dalam kitab Samuel:

Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. (2 Samuel 5:6-7)



Mata Air Gihon adalah juga lokasi di mana Raja Salomo telah dimahkotakan menurut kitab Raja-Raja:

Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja, dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon. Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan berseru: Hidup raja Salomo! (1 Raja-Raja 1:32-34)

Menurut Oriya Dasberg, pengarah pembangunan di Kota Daud, "Spring Citadel (Kota Benteng Mata Air) telah dibina untuk menyelamatkan dan melindungi air di kota daripada musuh-musuh yang datang untuk menawannya, dan juga untuk melindungi orang-orang yang turun ke mata air untuk membawa balik air naik ke kota."

Dengan tembok-tembok setebal 23 kaki terdiri daripada ketulan batu yang lebarnya sehingga 10 kaki, Spring Citadel merupakan kota benteng paling besar ditemui setakat ini di Israel.

(Diterjemah daripada artikel Bible Archaeology bertajuk "Canaanite Fortress Discoverd in the City of David" penulisan Robin Ngo bertarikh 7 April 2014)