Isnin, 23 Mac 2015

Khabar Dari Yerusalem: Mezbah Untuk Bait Suci Telah Selesai Dibangun

Bukit Bait Suci Yerusalem

Institut Bait Suci (IBS, Ibrani: Machon HaMikdash) mengumumkan bahwa mereka telah selesai membangun mezbah yang dipersiapkan untuk Bait Suci di Yerusalem, demikian Breaking Israel News (BIN), 9 Mac, merujuk majalah Matzav Haruach.

IBS adalah sebuah organisasi pendidikan dan keagamaan nirlaba yang berkomitmen untuk mendirikan kembali Bait Suci di atas gunung Moriah di Yerusalem.

Menurut sebuah laporan di situs web mereka, pembangunan mezbah itu dimulai sejak 2009, tepat pada hari ketika Bait Suci dihancurkan hampir 2000 tahun yang lalu (70M).

Mezbah yang disebut berukuran panjang tiga meter, lebar tiga meter  dan tinggi dua meter (3x3x2) itu merupakan salah satu bahagian utama yang berfungsi sebagai tempat mempersembahkan korban sembelihan.

Keunikan mezbah ini adalah dapat dibongkar pasang, memudahkan untuk dipindahkan dari lokasi Insitut ke Bukit Bait Suci, demikian dinyatakan BIN.


Gambar hiasan imam-imam Yahudi melakukan upacara persembahan korban di atas mezbah

Bahagian lainnya seperti menorah (kaki dian) dan tabut termasuk berbagai peralatan dan jubah para imam juga telah disiapkan, tulis WND yang memuatkan ulasan beberapa pengamat nubuatan Alkitab.

“Pengumuman ini pasti akan membuat para pengamat nubuatan Alkitab di seluruh dunia bersemangat,” ungkap Pdt Carl Gallups, pemimpin sebuah jemaat gereja Baptis di Florida, Amerika Serikat.

“Apapun kecenderungan arah eskatologi (ajaran tentang akhir zaman) seseorang, setiap pelajar Firman Tuhan yang sungguh-sungguh tahu bahwa paling tidak ada tanda-tanda, kalau bukan deklarasi yang jelas, tentang sesuatu yang akan terjadi sebelum kedatangan Tuhan yang kedua, yang menyangkut mezbah pengorbanan dan kemungkinan akan dibangunnya kembali bait di Bukit Bait Suci.”

Senada Rabi Jonathan Cahn, penulis dan pemimpin sebuah kelompok Yahudi Mesianis di New Jersey, AS. “Kita tahu bahwa nubuatan akhir zaman tidak dapat dipenuhi tanpa pembangunan kembali Bait Suci di Yerusalem,” katanya.

“Kekejian yang membinasakan yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel dan dalam Kitab-Kitab Injil harus terjadi di sekitar Bait Suci.

“Jadi itu juga rasul Paulus berbicara tentang ‘manusia durhaka,’ atau Antikristus, duduk di Bait Suci. Yang tidak disedari oleh ramai orang adalah bahwa di samping ruang mahakudus, mezbah Bait Suci adalah bahagian sentral dan penting dari Bait Suci.”

Rabi Cahn menjelaskan bahwa di mezbahlah tempat utama pembinasa keji itu bermanifestasi.

“Secara khusus adalah mezbah Bait Suci yang dinajiskan oleh Antiokus Epifanes pada masa para Makabeus yang merupakan pembinasa keji yang memberi bayangan pada apa yang akan terjadi pada akhir zaman,” ungkap Rabi Cahn mengingatkan bahwa setiap perkembangan mengenai pembangunan kembali mezbah pantas mendapat perhatian umat Kristian.

IBS mewakili pandangan komuniti Yahudi “Ultra-ortodoks” yang merupakan perwakilan kecil negara Israel, sekitar 4 peratus, ungkap pendeta dan penulis Mark Biltz kepada WND.

Ia menunjukkan bahwa pemerintah sekular Israel saat ini lebih cenderung menjaga “pemisahan gereja dan negara” dan ingin mencegah konflik dengan pihak Muslim, kerana di puncak Bukit Bait Suci saat ini berdiri tempat tersuci ketiga agama Islam.

Pemerintah Israel melarang non-Muslim untuk berdoa di Bukit Bait Suci, untuk mencegah ketersinggungan umat Muslim.

Pembangunan Bait Suci umat Yahudi tetap menjadi polemik, termasuk tepat lokasi bangunannya jika didirikan. Ada pemikiran bahwa pembangunan Bait Suci akan menghancurkan masjid Al-Aqsa dan Kubah Emas, atau dibangun berdekatan. Yang menambah rumit situasi adalah khabar angin bahwa pentadbir umat Islam di Bukit Bait Suci, Waqf, hendak membangun masjid raksasa di atas Bukit Bait Suci.

“Ada banyak sikap permusuhan terhadap kelompok Ultra-ortodoks” ungkap Pdt Biltz. “Saya yakin akan ada perang besar dulu, yang akan mengubah dukungan dan keberpihakan.”

Namun ia juga mengatakan bahwa maksud dari Bait Suci adalah untuk membuat penebusan bagi Israel dan penebusan bagi bangsa-bangsa di dunia di hadapan Pencipta, hal yang seharusnya dinantikan oleh seluruh umat manusia, demikian kata WND.

“Jika bangsa-bangsa memahami hal ini di waktu lampau, mereka tidak akan menghancurkan bangunan Bait Suci, melainkan mengelilinginya dengan pasukan mereka untuk melindunginya,” ungkapnya.

“Jika bangsa-bangsa memahaminya saat ini, mereka akan menyedari bahwa daripada membahagi-bahagi Yerusalem, [kota] itu seharusnya dipersatukan dengan sebuah Bait Suci untuk…membawa kehadiran [Allah] kembali ke dunia kita. Ini adalah satu-satunya jalan yang sejati menuju perdamaian dunia.”

(Dialihbahasa daripada artikel Yubelium bertajuk "Kabar Dari Yerusalem: Mezbah Untuk Bait Suci Telah Selesai Dibangun" bertarikh 23 Mac 2015)