Jumaat, 6 Julai 2018

Kisah Mantan Yakuza Bertaubat Dan Jadi Pendeta



Tatsuya Shindo (44) adalah mantan gengster Jepun atau kelompok yang biasa disebut Yakuza. Kini, Shindo telah berbalik dari dunia kelam itu dan memilih untuk berdiri di atas mimbar dan menyampaikan khutbah kepada ratusan anggota jemaat gereja yang hadir.

Sebahagian besar anggota jemaat yang dipimpinnya adalah para mantan Yakuza. “Sebelumnya, kami adalah anggota geng yang bermusuhan, saling menembakkan senjata. Kini kami menyembah Tuhan yang sama,” ucap Shindo, seperti dilaporkan oleh CNN. 

Kebanyakan dari mantan Yakuza ini mengaku menyertai kelompok mafia Jepun itu sejak usia muda. Sebahagian di antaranya berasal dari keluarga yang retak dan memilih menyertai Yakuza sebagai rumah. Mereka beranggapan bahawa kehidupan anggota Yakuza begitu mengasyikkan. Meski begitu, mereka menyedari ada harga yang harus dibayar, iaitu darah.

“Bosku terbunuh. Orang-orang mati dalam perebutan kekuasaan. Kaki-kaki yang ditembus timah panas, temanku sesama penagih dadah meninggal akibat terlebih dos. Bunuh diri kerap terjadi, juga kematian tiba-tiba. Aku telah menyaksikan banyak kematian. Aku melihat bawahanku ditusuk hingga mati,” terangnya.

Shindo menjelaskan, awal perjumpaannya dengan Tuhan terjadi ketika dirinya mendekap di dalam sel penjara. Dia banyak membaca di balik jeruji besi dan menemukan Tuhan di sana. Setelah dibebaskan, Shindo tak lagi kembali menjadi anggota Yakuza. Dia memilih untuk mendalami agama dan menjadi pendeta sudah hampir 10 tahun lamanya.


Meski tidak mudah bagi seorang Yakuza untuk kembali menjalani kehidupan yang normal, namun kehadiran Shindo telah mengubahkan ramai di antara mantan Yakuza lainnya.

Sebuah bar yang bernama June Bride kemudian diubah menjadi gereja, yang diberi nama Gereja Kristus Tsumibito no Tomo (Teman Orang Berdosa), tempat Shindo melayani para mantan Yakuza yang bertaubat.

Dalam perjalanan baru Shindo ini, dia telah membawa sekitar 100 orang kepada Tuhan dan membaptis mereka, termasuk ibunya, Yoshini Shindo.

“Ketika dia kembali dari penjara, dia meminta maaf dan berkata, ‘Aku bertahan hidup selama ini demi ibu.’ Ketika mendengar kata-kata tersebut, saya memutuskan untuk melupakan segala sesuatu yang terjadi di masa lalu. Dan sekarang, saya sangat bahagia,” ucap ibunya Yoshini.

Setelah menjalani kehidupan baru, Shindo dan mantan-mantan Yakuza lainnya mengaku merasakan kehidupan yang lebih bahagia. Sebab mereka masih berkesempatan mengubah jalan hidup yang sebelumnya kelam dan berusaha menjadi peribadi yang lebih baik.

Kisah Tatsuya Shindo ini telah menginspirasikan seorang penerbit, Derek Shimoda, untuk membuat sebuah filem dokumentari yang berjudul, "June Bride: Redemption of a Yakuza".



(Dialih bahasakan daripada artikel Jawaban.com yang bertajuk, "Kisah Mantan Yakuza Bertobat Dan Jadi Pendeta" yang ditulis oleh Lori Mora bertarikh 24 Februari 2016, dan artikel Berita Kristiani Pilihan bertarikh 10 Disember 2017)