Di dunia pekerjaan, hal ini biasanya benar, tetapi apakah hal ini juga terjadi pada mereka yang berada dalam pelayanan pastoral? Bertahun-tahun yang lalu, pepatah yang popular adalah "Biarlah mereka (para pastor) tetap miskin, agar mereka tetap rendah hati."
Meskipun diucapkan dengan
gurauan, pepatah ini kedengaran seperti ada kebenarannya, kerana kekayaan cenderung
membuat orang menjadi sombong. Kemudian, apabila seseorang memasuki pelayanan pastoral meskipun
sudah mengetahui sepenuhnya tentang pengorbanan kebendaan yang harus dilakukan, tampaknya itu menjadi ujian utama bahawa orang tersebut benar-benar
'terpanggil'.
Kita sebagai orang Kristian
mengaku bahawa Allah adalah sumber bekalan kita; namun, sangat sedikit orang yang mahu
masuk ke dalam pelayanan pastoral. Apakah kerana gajinya yang rendah?
Dengan meningkatnya kos hidup,
menarik orang Kristian ke dalam pelayanan dan mempertahankan mereka dan
keluarga mereka menjadi cabaran yang nyata bagi kebanyakan gereja, terutamanya
gereja-gereja di daerah pedalaman di mana pakej gaji pada umumnya lebih rendah
berbanding gereja-gereja di bandar.
Waktu telah berubah. Saat ini,
dengan semakin banyaknya gereja-gereja yang makmur dan orang-orang Kristian
yang terbiasa dengan kualiti hidup yang lebih baik, jangkaan telah meningkat.
Oleh kerana itu, banyak gereja yang menyedari perlunya memberikan bayaran yang
layak kepada para pastor untuk pekerjaan mereka.
Panggilan Alkitab untuk
"Biarlah para penatua yang memerintah dengan baik dianggap layak menerima
penghargaan (pampasan) berlipat ganda, terutama mereka yang bekerja keras dalam
berkhotbah dan mengajar (1 Timotius 5:17)" perlahan-lahan menggantikan
pepatah lama yang berbunyi "Biarlah mereka tetap miskin, agar tetap rendah
hati".
Sehubungan dengan hal ini,
Suruhanjaya Kepemimpinan NECF Malaysia sedang meneliti berbagai struktur gaji
untuk menghasilkan skala gaji yang boleh dijadikan rekomendasi bagi para pastor di
Malaysia.
Pertanyaannya adalah: Atas
dasar apakah para pastor harus digaji?
Sebagai contoh, Singapore
Campus Crusade for Christ membayar tiga eksekutif tertingginya di bawah
$100,000 pada tahun kewangan terakhirnya. Kelompok ini menyediakan kaunseling
Kristian, pelatihan dan penerbitan Kristian.
Mereka mendasarkan gaji dasar
para pekerjanya pada gaji pekerja sosial (antara $2,000 dan $2,700 untuk mahasiswa
baru) dan menggunakan tolok ukur ini kerana sifat pekerjaan mereka mirip dengan
pekerja sosial - melayani keperluan masyarakat.
Untuk Malaysia, Suruhanjaya
sedang melihat kemungkinan menggunakan struktur gaji guru sekolah kerajaan sebagai model kerana sifat pekerjaan guru mirip dengan apa yang dilakukan oleh
para pastor - mengajar, melatih dan membentuk orang.
Seorang guru yang baru selesai
pengajian mulai dengan gaji lebih dari RM2,500; demikian juga gaji awal seorang
pastor lulusan seminari harus berada di sekitar angka tersebut.
Meskipun Suruhanjaya telah
menetapkan ijazah seminari sebagai titik awal, mungkin ada hal lain yang
setara, seperti pengalaman kerja sebelumnya di dunia kerja dan pelatihan
Sekolah Alkitab, yang harus diputuskan oleh gereja.
Andaiannya adalah bahawa
setelah gereja mengakui dan mengangkat orang tersebut sebagai gembala sidang,
gaji awal harus setidaknya sama dengan gaji seorang mahasiswa baru.
Tentu saja, purata dan skop
gaji dapat bervariasi sesuai dengan prestasi kerja, polisi kenaikan gaji di
dalam gereja dan persyaratan pekerjaan, serta kemajuan lebih lanjut yang
bergantung pada skop tanggung jawab pekerjaan yang lebih besar dan pertumbuhan
dalam kepakaran.
Setiap gereja memiliki cara
tersendiri untuk menggaji para pekerjanya. Apa yang ingin dicapai oleh
Suruhanjaya ini adalah untuk mengusulkan sebuah struktur gaji yang dapat
memastikan bahawa para hamba Tuhan digaji dengan layak seiring dengan
perkembangan zaman sehingga mereka dapat sepenuhnya berfokus pada pelayanan
mereka.