Sabtu, 12 September 2015

Gerakan Doa Tanpa Henti Untuk Menjangkau Ateis Di China


Selama dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, ribuan umat Kristian berkumpul di sudut timur laut China untuk mengadakan gerakan doa 24/7 yang belum pernah terjadi sebelumnya. Inisiatif doa nasional yang dimulai sejak enam tahun lalu sebagai perkumpulan kecil ini, telah menyatukan ratusan gereja di negara komunis ini. 

Selama bertahun-tahun, pemerintah China berusaha memusnahkan agama Kristian dari negara mereka. Kemuncaknya pada akhir 1940-an, sekitar 500.000 orang Kristian di China terbunuh akibat iman mereka. Hingga saat ini, pemerintah masih melaksanakan peraturan larangan salib di gereja, tujuannya untuk menekan pertumbuhan agama Kristian.

Pemerintah ternyata khuatir kerana dalam satu dekad, Kristian adalah agama yang paling cepat berkembang di negara yang kebanyakan rakyatnya tidak percaya Tuhan atau ateis ini.

Ha Bining dan suaminya Feng Kai
adalah pengasas pusat doa dan
gerakan doa 24/7 di China
"Kami berimpian bahwa suatu hari nanti kita akan membangun sebuah gereja yang terfokus dalam doa untuk China dan dunia," ungkap pemimpin doa Ha Bining, dilaporkan oleh CBN News (9 September 2015).

Bersama suaminya Feng Kai, Ha Bining aktif bersaksi di seluruh pedalaman China. Pada tahun 2000, pasangan ini berimpian untuk mengubah sebidang tanah di sudut timur laut China menjadi tempat berdoa.

"Air mata saya jatuh seperti hujan dan saya mulai berdoa," ungkapnya. Ha Bining melanjutkan," Tuhan memberi kami sebuah visi untuk membantu membawa gereja-gereja di seluruh China, bersama-sama selama 24 jam berdoa tanpa henti untuk negara kami dan dunia."

Sembilan tahun kemudian, pada tanggal 30 Jun, impian ini mulai terjadi. Dengan pembinaan bangunan yang hampir selesai, pasangan ini mengirimkan emel dan pesanan teks kepada teman-teman dan pendeta untuk mengundang mereka untuk pertemuan doa.

"Kami tidak tahu siapa yang akan muncul atau berapa banyak. Saya berdoa bahwa setidaknya orang dari tujuh gereja akan muncul. Pada kenyataannya saya takjub, sebab ada 70 gereja yang bergabung dengan kami hari itu,” kata Ha Bining.

Di luar harapan Ha Bining, Tuhan memberikan lebih daripada doanya. Dia bahkan mengaku tidak terdaya sewaktu melayani tamu yang hadir pada waktu itu.

Perdamaian dan pertaubatan

Pusat doa ini dimulai sejak Jun 2009. Seingga waktu ini, sebanyak 617 gereja dari seluruh China telah mendaftar untuk berdoa 24 jam sehari. Dijelaskan oleh Ha Bining, kebanyakan dari mereka yang hadir memiliki tiga tujuan utama. 

"Pertama, bahwa ini akan menjadi tempat di mana orang dapat berdamai satu sama lain. Kedua, bahawa Allah akan menggunakan tempat ini untuk gereja-gereja untuk bertaubat dan kompromi dengan satu sama lain. Dan ketiga, bahawa ini akan menjadi tempat di mana orang dapat berdamai dengan Tuhan,” jelasnya

Tidak hanya dari China, lebih dari 100 negara di dunia juga telah mengunjungi pusat doa ini. “Setiap hari kami menerima tamu dari seluruh dunia. Ini sangat menarik untuk melihat orang-orang berdoa,” ungkap Jian Yanchang, seorang perantara dalam doa

Pada tahun 1940 jumlah orang yang beragama Kristen ada sekitar 4 juta orang, hari ini jumlahnya telah berlipat ganda. Pengikut Yesus Kristus di China saat ini sudah lebih dari 100 juta orang.

"Saya percaya hidup kita sebagai orang Kristian harus menjadi berkat bagi orang lain. Sebab Allah berfirman kepada Abraham, ‘Aku akan memberkatimu. Aku akan membuat namamu besar dan kamu akan menjadi berkat.’ Tuhan memberkati Abraham, dan Dia juga yang memberkati gereja di China," papar Feng Kai.

Dia dan yang lainnya percaya bahwa inisiatif doa inilah yang menjadi kunci untuk pertumbuhan gereja di China. “Dua puluh empat jam berdoa tanpa henti bukanlah tugas yang mudah untuk dilakukan. Tapi itu adalah hal yang membahagiakan kami, untuk menikmati 24 jam kehadiran Allah dalam doa,” ujar Dong Lili, salah satu pendoa syafaat lainnya.

Bagi Ha Bining dan Feng Kai, tempat ini adalah mimpi yang diberikan Tuhan yang menjadi kenyataan. Yakni untuk menyatukan gereja-gereja di China dan membawa berita kasih Kristus sampai ke hujung bumi.

“Ini adalah inti dari agama Kristian,” kata Ha Bining. “Kita semua berlutut, mengangkat tangan dan berdoa bahwa Injil akan terus tersebar di seluruh dunia dan juga di China.”

Video: Gerakan Doa Tanpa Henti Terjadi Di China


(Dialihbahasakan daripada artikel Jawaban.com bertajuk, "Gerakan Doa Non-Stop Untuk Jangkau Ateis Di Tiongkok" bertarikh 10 September 2015)