Khamis, 1 November 2018

Kisah Laura Lazarus, Mantan Pramugari Lion Air Yang Dua Kali Alami Kemalangan Kapal Terbang


Di usianya yang masih muda, 19 tahun, mantan pramugari Lion Air Laura Lazarus mengisahkan pengalamannya pernah dua kali mengalami kemalangan pesawat.

Dua kemalangan pesawat itu terjadi pada tahun 2004.  Kemalangan pertama di Solo terjadi ketika pesawat keluar dari landasan pacu dan roda depan terbenam di lumpur. Untungnya kemalangan ini tak menyebabkan luka atau cedera apa-apa. Namun kemalangann kedua yang terjadi di Palembang pada November 2004 yang terbilang parah kerana saat itu Laura mengisahkan bahawa ketika hendak mendarat, terjadi goncangan hebat di udara. Dan saat mencuba untuk mendarat, pesawat tiba-tiba keluar landasan, melanggar pagar dan berhenti di atas kuburan.
Akibat dari kemalangan ini, juruterbang dan sejumlah rakan pramugari meninggal dunia. Sementara Laura mengalami luka yang cukup parah di bahagian wajah, kehilangan jari dan patah tulang kaki. Setelah kemalangan, Laura harus secara intensif menjalani pembedahan lebih dari 19 kali selama 1.5 tahun. Dan bahkan sampai tahun 2017 lalu dirinya masih terus menjalani operasi untuk memulihkan kesan dari luka kemalangan yang dia alami itu.

“Sebahagian muka saya hancur dan tulang pipi saya remuk. Saat itu tangan saya copot, pinggang patah, kaki patah, betis hilang setengah bahagian,” tutur Laura saat diundang dalam acara Talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC).

Meski pernah kemalangan pesawat, tapi Laura mengaku tak ingin trauma naik pesawat. “Ramai orang bertanya kepadaku “kok dapat dan berani naik pesawat lagi setelah mengalami kemalangan pesawat?” Memang apa yang aku lalui tidaklah mudah, bayangkan… 2 kali alami kemalangan pesawat ketika bertugas. Membayangkan saja harus naik pesawat lagi, perut aku rasanya mual,” tulisnya dalam blog peribadinya lauralazarus.net.

Meski di awal-awal selepas kemalangan dia mengaku masih trauma dan harus kembali naik pesawat lagi setahun setelah kemalangan, dia benar-benar ketakutan. Tapi Laura berjaya mengatasi trauma tersebut dengan mengubah pola fikirnya yaitu dengan menghadapi trauma itu sendiri, berdoa dan menyedari bahawa peristiwa kemalangan yang dia alami sudah berlalu. Dan langkah inilah yang membuatnya berjaya melalui masa-masa trauma saat hendak naik pesawat.
Buku "Unbroken Wings" oleh Laura Lazarus

Seperti diketahui, setelah kemalangan itu Laura memutuskan untuk tak lagi kembali sebagai pramugari. Perlahan-lahan dia kembali bangkit dari pengalaman mengerikan itu dan memulai hidup baru menjadi penulis dan telah melancarkan buku hasil pengalamannya sendiri berjudul Unbroken Wings.

Ketika ini Laura juga aktif menjadi pembicara dan konsultan penulisan di salah satu penerbitan di Indonesia.
Semoga kisah ini menginspirasi kita semua dan membuat setiap kita yang tengah dihantui rasa takut selepas kemalangan pesawat Lion Air JT 160 mampu mengatasi ketakutan dan trauma kita.


(Dialih bahasakan daripada artikel Jawaban.com bertajuk, "Kisah Laura Lazarus, Mantan Pramugari Lion Air Yang Dua Kali Alami Kecelakaan Pesawat" yang ditulis oleh Lori Mora bertarikh 31 Oktober 2018)