Selasa, 9 Februari 2016

Ahok: Saya Tidak Takut Mati Kerana Percaya Yesus


Selasa lepas (3 Februari) Pejabat Gabenor DKI Jakarta dikunjungi oleh ramai anak-anak berseragam sekolah rendah. Sejak pukul 10.00 pagi, mereka duduk bersila di Ruangan Balai Agung. Kunjungan ini sebelumnya sudah tersenarai dalam agenda rasmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Gabenor DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Selamat pagi, saya harus berbicara dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggeris? Saya fikir kalian harus belajar bahasa Indonesia,” ujar Ahok menyambut kunjungan siswa-siswi Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci yang kemudian dibalas dengan tawa oleh puluhan anak.

Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan Ahok yang berkongsi pengalamannya selama menjadi Gabemor. Bagaimana kelak sewaktu menjadi pemimpin, harus tetap mengandalkan Tuhan.

“Suatu hari kalian akan menjadi pemimpin di Indonesia. Tetapi, kalian harus percaya kepada Tuhan untuk diberi kekuatan jika nanti kalian menjadi pemimpin. Kalian juga harus mempunyai prinsip yang besar jika ingin memimpin negeri,” ujar Ahok.

Menurutnya, bukan otot yang diperlukan untuk memimpin Jakarta, melainkan fikiran dan hati. Hal ini dapat dilakukan dengan memperjuangkan kemanusiaan, membantu sesama, dan menaklukkan ketakutan dalam diri.

“Jangan takut meski kamu harus mati, yang terpenting adalah bantulah orang-orang sekitarmu. Saya percaya jika saya mati, saya akan masuk syurga kerana saya seorang Kristian dan saya percaya Yesus. Oleh kerana itu saya tidak akan pernah takut mati,” tegasnya.

(Dialihbahasakan dari artikel Gereja Bethel Indonesia bertajuk, "Ahok: Saya Tidak Takut Mati Karena Percaya Yesus")