Selama dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam
seminggu, ribuan umat Kristian berkumpul di sudut timur laut China untuk mengadakan gerakan doa 24/7 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Inisiatif doa nasional yang dimulai sejak enam tahun lalu sebagai perkumpulan
kecil ini, telah menyatukan ratusan gereja di negara komunis ini.
Selama bertahun-tahun, pemerintah China berusaha
memusnahkan agama Kristian dari negara mereka. Kemuncaknya pada akhir 1940-an, sekitar
500.000 orang Kristian di China terbunuh akibat iman mereka. Hingga saat ini,
pemerintah masih melaksanakan peraturan larangan salib di gereja, tujuannya untuk menekan
pertumbuhan agama Kristian.
Pemerintah ternyata khuatir kerana dalam satu dekad,
Kristian adalah agama yang paling cepat berkembang di negara yang kebanyakan
rakyatnya tidak percaya Tuhan atau ateis ini.
Ha Bining dan suaminya Feng Kai adalah pengasas pusat doa dan gerakan doa 24/7 di China |
Bersama suaminya Feng Kai, Ha Bining aktif bersaksi di
seluruh pedalaman China. Pada tahun 2000, pasangan ini berimpian untuk
mengubah sebidang tanah di sudut timur laut China menjadi tempat berdoa.
"Air mata saya jatuh seperti hujan dan saya mulai
berdoa," ungkapnya. Ha Bining melanjutkan," Tuhan memberi kami sebuah
visi untuk membantu membawa gereja-gereja di seluruh China, bersama-sama
selama 24 jam berdoa tanpa henti untuk negara kami dan dunia."
Sembilan tahun kemudian, pada tanggal 30 Jun, impian ini
mulai terjadi. Dengan pembinaan bangunan yang hampir selesai, pasangan ini
mengirimkan emel dan pesanan teks kepada teman-teman dan pendeta untuk mengundang
mereka untuk pertemuan doa.
"Kami tidak tahu siapa yang akan muncul atau berapa
banyak. Saya berdoa bahwa setidaknya orang dari tujuh gereja akan muncul. Pada
kenyataannya saya takjub, sebab ada 70 gereja yang bergabung dengan kami hari
itu,” kata Ha Bining.
Di luar harapan Ha Bining, Tuhan memberikan lebih daripada
doanya. Dia bahkan mengaku tidak terdaya sewaktu melayani tamu yang hadir pada waktu itu.
Perdamaian dan pertaubatan
Pusat doa ini dimulai sejak Jun 2009. Seingga waktu ini,
sebanyak 617 gereja dari seluruh China telah mendaftar untuk berdoa 24 jam
sehari. Dijelaskan oleh Ha Bining, kebanyakan dari mereka yang hadir memiliki
tiga tujuan utama.
"Pertama, bahwa ini akan menjadi tempat di mana orang dapat berdamai satu sama lain. Kedua, bahawa Allah akan menggunakan tempat ini
untuk gereja-gereja untuk bertaubat dan kompromi dengan satu sama lain. Dan
ketiga, bahawa ini akan menjadi tempat di mana orang dapat berdamai dengan Tuhan,”
jelasnya
Tidak hanya dari China, lebih dari 100 negara di dunia
juga telah mengunjungi pusat doa ini. “Setiap hari kami menerima tamu dari
seluruh dunia. Ini sangat menarik untuk melihat orang-orang berdoa,” ungkap
Jian Yanchang, seorang perantara dalam doa
Pada tahun 1940 jumlah orang yang beragama Kristen ada
sekitar 4 juta orang, hari ini jumlahnya telah berlipat ganda. Pengikut Yesus
Kristus di China saat ini sudah lebih dari 100 juta orang.
"Saya percaya hidup kita sebagai orang Kristian harus
menjadi berkat bagi orang lain. Sebab Allah berfirman kepada Abraham, ‘Aku akan
memberkatimu. Aku akan membuat namamu besar dan kamu akan menjadi berkat.’
Tuhan memberkati Abraham, dan Dia juga yang memberkati gereja di China," papar Feng Kai.
Dia dan yang lainnya percaya bahwa inisiatif doa inilah yang
menjadi kunci untuk pertumbuhan gereja di China. “Dua puluh empat jam berdoa tanpa henti bukanlah tugas yang mudah untuk dilakukan. Tapi itu adalah
hal yang membahagiakan kami, untuk menikmati 24 jam kehadiran Allah dalam doa,”
ujar Dong Lili, salah satu pendoa syafaat lainnya.
Bagi Ha Bining dan Feng Kai, tempat ini adalah mimpi yang
diberikan Tuhan yang menjadi kenyataan. Yakni untuk menyatukan gereja-gereja di China dan membawa berita kasih Kristus sampai ke hujung bumi.
“Ini adalah inti dari agama Kristian,” kata Ha Bining. “Kita
semua berlutut, mengangkat tangan dan berdoa bahwa Injil akan terus tersebar di
seluruh dunia dan juga di China.”
Video: Gerakan Doa Tanpa Henti Terjadi Di China
Video: Gerakan Doa Tanpa Henti Terjadi Di China
(Dialihbahasakan daripada artikel Jawaban.com bertajuk, "Gerakan Doa Non-Stop Untuk Jangkau Ateis Di Tiongkok" bertarikh 10 September 2015)