Selasa lepas (3 Februari) Pejabat Gabenor DKI Jakarta dikunjungi oleh ramai anak-anak berseragam sekolah rendah. Sejak pukul 10.00 pagi,
mereka duduk bersila di Ruangan Balai Agung. Kunjungan ini sebelumnya sudah
tersenarai dalam agenda rasmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Gabenor DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
“Selamat pagi, saya harus berbicara dengan bahasa Indonesia
atau bahasa Inggeris? Saya fikir kalian harus belajar bahasa Indonesia,” ujar
Ahok menyambut kunjungan siswa-siswi Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci yang
kemudian dibalas dengan tawa oleh puluhan anak.
Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan Ahok yang berkongsi pengalamannya selama menjadi Gabemor. Bagaimana kelak sewaktu menjadi pemimpin,
harus tetap mengandalkan Tuhan.
“Suatu hari kalian akan menjadi pemimpin di Indonesia.
Tetapi, kalian harus percaya kepada Tuhan untuk diberi kekuatan jika nanti
kalian menjadi pemimpin. Kalian juga harus mempunyai prinsip yang besar jika
ingin memimpin negeri,” ujar Ahok.
Menurutnya, bukan otot yang diperlukan untuk memimpin
Jakarta, melainkan fikiran dan hati. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperjuangkan kemanusiaan, membantu sesama, dan menaklukkan ketakutan dalam
diri.
“Jangan takut meski kamu harus mati, yang terpenting adalah
bantulah orang-orang sekitarmu. Saya percaya jika saya mati, saya akan masuk
syurga kerana saya seorang Kristian dan saya percaya Yesus. Oleh kerana itu saya
tidak akan pernah takut mati,” tegasnya.
(Dialihbahasakan dari artikel Gereja Bethel Indonesia bertajuk, "Ahok: Saya Tidak Takut Mati Karena Percaya Yesus")