Anak perempuan saya adalah seorang pelajar di Asbury. Dia,
dan beberapa temannya, telah merasa dituntun untuk berdoa bagi kebangunan
rohani selama beberapa tahun ini. Dan kami telah mendengar cerita demi cerita
tentang alumni-alumni Asbury, orang-orang di komuniti, orang-orang di seluruh
dunia, bahkan yang tidak terhubung dengan Asbury, berdoa untuk kebangunan
rohani selama beberapa dekad.
Pada tanggal 8 Februari, saya mendapat SMS dari anak
perempuan saya pada pukul 12:05 tengah hari. Kami mengadakan kebaktian di kapel
(chapel) setiap hari Isnin, Rabu dan Jumaat. Tidak ada yang luar biasa pada
pagi itu; ibadah selesai pada pukul 10:50 pagi, dan para siswa kembali ke
kelas. Tetapi ada panggilan ke altar di akhir kebaktian bagi siapa saja yang
ingin berdoa, atau ingin menerima Yesus.
Mahasiswa Asbury tidak perlu menjadi orang Kristian, mereka
hanya perlu menerima pernyataan iman kami, setuju untuk menghadiri ibadah di
kapel dan mematuhi peraturan komuniti kami. Jadi, kami selalu menggembalakan
orang-orang kepada Kristus, bahkan di komuniti kami sendiri, dan itu
sememangnya indah.
Pada hari Rabu itu, sekelompok kecil siswa tetap tinggal
setelah selesai ibadah, dan nyanyian puji sembah diteruskan dengan perlahan
sementara para siswa berdoa.
INILAH SAATNYA PARA PEMBAWA OBOR KEMBALI KE KOMUNITI, RUMAH,
TEMPAT KERJA DAN SEKOLAH MEREKA DAN MENYEBARKAN API ITU
Dan hal itu terus berlanjutan. Orang-orang mulai menyedari
bahawa teman-teman mereka tidak hadir di kelas, dan beberapa orang kembali ke
kapel dan melihat bahawa masih ada muzik dan doa yang berlangsung. Jadi hal itu
mulai meningkat secara berlipat ganda. Para mahasiswa sangat bersemangat dengan
apa yang sedang terjadi. Orang-orang datang kepada Kristus, bertaubat dan baru
saja terbebas dari hal-hal buruk. Mereka terbebas dari dosa dan rasa malu,
kegelisahan dan depresi. Ada sesuatu yang istimewa yang terjadi.
Para siswa mulai meninggalkan kapel dan berkata: "Saya
rasa kebangunan rohani sudah mulai terjadi!" Meremang bulu roma saya hanya
dengan memikirkan hal itu. Itu bukanlah suatu kegerakan yang besar, tetapi para
siswa mulai keluar dari kelas mereka. Anak perempuan saya keluar dari kelasnya
dan pergi untuk melihat apa yang terjadi. Pada pukul 12 tengah hari, mungkin
ada sekitar 30 orang siswa di sana. Dia menghantar saya sebuah mesej singkat
dan berkata: "Kamu harus datang dan melihat ini. Kebangunan rohani sedang
terjadi!"
PERMULAAN DARI SESUATU
Saat saya tiba di sana pada pukul 1:30 petang, mungkin ada
sekitar 200 siswa. Tidak ada mikrofon, tidak ada tayangan di layar. Paduan
suara rohani sudah turun dari mimbar, dan mereka hanya bermain gitar, ada juga
yang bermain piano. Tidak ada yang direncanakan. Mereka bahkan tidak tahu lagu
apa yang akan mereka nyanyikan selanjutnya. Seseorang hanya akan memainkan
sebuah nada atau memulai sebuah lagu, dan semua orang akan segera bergabung.
Dan dari kelompok kecil itu, kelompok itu bertambah dan
berkembang. Pada pukul 3.00 petang, kami semua mengirim mesej kepada keluarga
kami dan berkata: "Sesuatu sedang terjadi. Kamu harus ke sini." Suami
saya datang. Kami membatalkan semua pertemuan kami. Seluruh tim kami beribadah
bersama. Beberapa orang pergi menjemput anak-anak mereka dari sekolah dan
membawa mereka kembali. Itu menjadi pengalaman ibadah siang dan malam yang luar
biasa. Selama beberapa hari berikutnya, komuniti Asbury - siswa, staf, dan
keluarga - beribadah bersama, saling mendoakan satu sama lain. Kami memiliki
staf yang berdoa untuk para siswa, dan para siswa berdoa untuk para staf.
Sangat organik, sangat asli, sehingga tidak dapat disangkal.
Itu bukanlah pembicara selebriti terkenal di atas pentas, yang mengumpulkan
orang. Itu bukanlah sebuah respons emosional. Itu adalah karya Kristus yang
sejati. Itu adalah kehadiran orang-orang yang tepat di sana, menggembalakan
para siswa dan membantu mereka berdoa melalui apa yang mereka rasakan, apa yang
mereka pertaubatkan, dan apa yang mereka temukan - mungkin untuk pertama
kalinya - tentang kasih Kristus.
Kerana dari mulanya seperti itu, kami tetap seperti itu.
Tidak ada program. Kami benar-benar tidak tahu apa yang akan dimainkan oleh
band penyembahan ini selanjutnya. Hal ini sangat radikal penuh dengan
kerendahan hati, kasih sayang, sukacita dan kedamaian; saya tidak pernah
mengalami hal seperti ini.
DIUBAHKAN OLEH KASIH KURNIA
Kami telah melihat ramai orang datang dari seluruh dunia.
Saya pernah menerima orang-orang dari Finland di pejabat saya, dari Rusia,
Ukraine, Alaska dan Hawaii. Kami telah menerima lebih dari 160 kolej dan
universiti yang diwakili - dan itu hanya yang menandatangani papan tulis! Kami
tidak tahu sebenarnya berapa ramai orang yang telah melewati pintu-pintu ini.
Merupakan suatu kehormatan bagi orang-orang untuk dapat
datang ke sini dan, mungkin untuk pertama kalinya, benar-benar menyentuh hujung
jubah Yesus, baik untuk sekadar menyentuh atau menyentuh untuk berjam-jam
lamanya.
Ada begitu banyak hal yang terjadi di dalam bangunan itu
yang sekarang sedang ke luar. Dan inilah saatnya untuk itu. Inilah saatnya bagi
para pembawa obor, orang-orang yang telah mendapat api di dalam bangunan itu,
untuk kembali ke komuniti, rumah, tempat kerja dan sekolah mereka dan
menyebarkan api itu.
Yesus hidup di dalam diri kita semua. Roh Kudus ada di
mana-mana. Hal ini tidak terbatas pada Auditorium Hughes, atau Wilmore,
Kentucky. Orang tidak harus datang ke sini untuk menemukan Yesus. Yang harus
kita lakukan adalah buka Alkitab kita dan mulai menggali lebih dalam lagi ke
dalam hati kita. Tuhan bergerak dalam setiap kehidupan kita, setiap saat setiap
hari. Yang harus kita lakukan adalah memiliki hati yang terbuka untuk-Nya.
Asbury sudah berbeda. Murid-murid kami berbeda. Staf kami
juga berbeda. Kami selalu memiliki komuniti yang penuh dengan orang-orang yang
luar biasa, namun, dalam dua minggu terakhir, kami bersatu dengan cara yang
tidak pernah saya bayangkan. Situasi seperti ini mampu menyatukan orang-orang, atau
memecah belah mereka.
Ketika ada 20,000 orang yang datang, semua orang
bekerjasama. Timbalan presiden kami membersihkan dan menyiapkan penghadang.
Kami memiliki seluruh staf pelatih atletik yang mengendalikan lalu lintas dari
jam 6 pagi hingga tengah malam. Orang-orang segera dengan sukarela melayani,
mendoakan orang-orang, mengambilkan makanan, air dan tisu tandas. Sungguh suatu
berkat untuk bekerja bahu membahu dengan orang-orang yang mungkin tidak bekerja
bersama kami pada hari-hari biasa.
CABARAN DAN BERKAT
Kesulitan terbesar kami adalah memastikan bahawa kami
melaksanakannya dengan santai. Kami tahu bahawa ini adalah sesuatu yang
istimewa. Kami tahu ada begitu ramai orang yang ingin hal ini terjadi di
komuniti mereka. Kami menyedari bahawa kami memiliki tanggung jawab untuk
mengelolanya dengan baik. Itulah sebabnya kami tidak menayangkan siaran
langsung selama 13 hari pertama, kerana ini adalah tempat yang murni, dan
orang-orang mengalami transformasi yang radikal. Mereka bertemu dengan Yesus, beberapa
di antaranya untuk pertama kalinya, dan itu bukanlah sesuatu yang harus
diabadikan dalam kamera untuk dilihat oleh dunia.
Kami menerima ramai sekali selebriti yang hadir, beberapa di
antaranya ingin berbicara. Kebanyakkannya, kami bahkan tidak tahu bahawa mereka
ada di sini sampai mereka pergi. Mereka menghargai apa yang sedang terjadi.
Mereka sangat menghormati dan kami sangat berterima kasih untuk itu.
Kami benar-benar berdoa untuk setiap keputusan, dan berusaha
untuk tetap fokus pada siswa dan memimpin mereka sebaik mungkin, kerana yang
terpenting adalah generasi ini. Generasi Z adalah generasi terbesar saat ini.
Saya percaya Tuhan ingin melakukan sesuatu yang sangat istimewa dengan mereka.
INI TIDAK TERBATAS PADA AUDITORIUM HUGHES, ATAU WILMORE,
KENTUCKY. ORANG TIDAK HARUS DATANG KE SINI UNTUK MENEMUKAN YESUS
Bahagian yang paling istimewa adalah melihat para murid,
termasuk anak perempuan saya, mendalami iman mereka, dan benar-benar memahami
siapa Yesus pada tingkat yang lebih dalam. Fokusnya adalah untuk memungkinkan
mereka beribadah secara asli, mengalami Yesus secara asli, dan tidak memerlukan
mesin pengasap, lampu, lirik, dan urusan besar lainnya; untuk benar-benar dapat
fokus, untuk waktu yang lama, dan hanya beribadah serta mempelajari kebenaran
dari apa yang Yesus katakan tentang mereka.
Apakah ini sebuah kebangunan rohani? Waktu yang akan
menjawabnya. Ketika anda berada di auditorium Hughes, kedamaian, dan kasih yang
melimpah, sukacita, ketenangan, dan kehadiran Roh Kudus begitu nyata sehingga
terasa seperti sebuah pencurahan: cawan anda begitu penuh, dan tumpah begitu
saja.
Apa yang akan menjadi buah dari pencurahan ini? Apa yang
terjadi setelah apa yang terjadi sekarang? Dan ketika hal itu menyebar? Kami
sudah mulai melihat siswa siswi kami pergi ke gereja-gereja lain, ke
tempat-tempat lain di komuniti mereka, ke rumah-rumah mereka, dan melihat
perubahan yang radikal. Percakapan yang mereka lakukan, ketika mereka menjalani
kehidupan sehari-hari, itulah yang sebenarnya terjadi. Begitulah cara Yesus
bergerak.
Saat itulah seseorang dapat melihat kembali ke masa lalu dan
berkata: "Oh, ya, itu adalah sebuah kebangunan rohani!"
Jennifer McChord berbicara dengan Kathleen Durham dari
Premier, yang melaporkan langsung dari Asbury University.