Ahad, 12 Mac 2023

'Asbury Sudah Berubah': Setelah Roh Kudus Menjamah Kampus Anda, Apa Yang Akan Terjadi Selanjutnya?


Jennifer McChord adalah timbalan presiden bahagian pendaftaran dan pemasaran Universiti Asbury, dan anak perempuannya adalah pelajar tahun pertama di sana. Dia memberitahu Premier Christianity akan keadaan beberapa hari pertama tersebut, dan apa yang telah mereka pelajari dari pencurahan yang telah lama mereka doakan untuk mereka terima.

Anak perempuan saya adalah seorang pelajar di Asbury. Dia, dan beberapa temannya, telah merasa dituntun untuk berdoa bagi kebangunan rohani selama beberapa tahun ini. Dan kami telah mendengar cerita demi cerita tentang alumni-alumni Asbury, orang-orang di komuniti, orang-orang di seluruh dunia, bahkan yang tidak terhubung dengan Asbury, berdoa untuk kebangunan rohani selama beberapa dekad.

Pada tanggal 8 Februari, saya mendapat SMS dari anak perempuan saya pada pukul 12:05 tengah hari. Kami mengadakan kebaktian di kapel (chapel) setiap hari Isnin, Rabu dan Jumaat. Tidak ada yang luar biasa pada pagi itu; ibadah selesai pada pukul 10:50 pagi, dan para siswa kembali ke kelas. Tetapi ada panggilan ke altar di akhir kebaktian bagi siapa saja yang ingin berdoa, atau ingin menerima Yesus.

Mahasiswa Asbury tidak perlu menjadi orang Kristian, mereka hanya perlu menerima pernyataan iman kami, setuju untuk menghadiri ibadah di kapel dan mematuhi peraturan komuniti kami. Jadi, kami selalu menggembalakan orang-orang kepada Kristus, bahkan di komuniti kami sendiri, dan itu sememangnya indah.

Pada hari Rabu itu, sekelompok kecil siswa tetap tinggal setelah selesai ibadah, dan nyanyian puji sembah diteruskan dengan perlahan sementara para siswa berdoa.

INILAH SAATNYA PARA PEMBAWA OBOR KEMBALI KE KOMUNITI, RUMAH, TEMPAT KERJA DAN SEKOLAH MEREKA DAN MENYEBARKAN API ITU

Dan hal itu terus berlanjutan. Orang-orang mulai menyedari bahawa teman-teman mereka tidak hadir di kelas, dan beberapa orang kembali ke kapel dan melihat bahawa masih ada muzik dan doa yang berlangsung. Jadi hal itu mulai meningkat secara berlipat ganda. Para mahasiswa sangat bersemangat dengan apa yang sedang terjadi. Orang-orang datang kepada Kristus, bertaubat dan baru saja terbebas dari hal-hal buruk. Mereka terbebas dari dosa dan rasa malu, kegelisahan dan depresi. Ada sesuatu yang istimewa yang terjadi.

Para siswa mulai meninggalkan kapel dan berkata: "Saya rasa kebangunan rohani sudah mulai terjadi!" Meremang bulu roma saya hanya dengan memikirkan hal itu. Itu bukanlah suatu kegerakan yang besar, tetapi para siswa mulai keluar dari kelas mereka. Anak perempuan saya keluar dari kelasnya dan pergi untuk melihat apa yang terjadi. Pada pukul 12 tengah hari, mungkin ada sekitar 30 orang siswa di sana. Dia menghantar saya sebuah mesej singkat dan berkata: "Kamu harus datang dan melihat ini. Kebangunan rohani sedang terjadi!"

PERMULAAN DARI SESUATU

Saat saya tiba di sana pada pukul 1:30 petang, mungkin ada sekitar 200 siswa. Tidak ada mikrofon, tidak ada tayangan di layar. Paduan suara rohani sudah turun dari mimbar, dan mereka hanya bermain gitar, ada juga yang bermain piano. Tidak ada yang direncanakan. Mereka bahkan tidak tahu lagu apa yang akan mereka nyanyikan selanjutnya. Seseorang hanya akan memainkan sebuah nada atau memulai sebuah lagu, dan semua orang akan segera bergabung.

Dan dari kelompok kecil itu, kelompok itu bertambah dan berkembang. Pada pukul 3.00 petang, kami semua mengirim mesej kepada keluarga kami dan berkata: "Sesuatu sedang terjadi. Kamu harus ke sini." Suami saya datang. Kami membatalkan semua pertemuan kami. Seluruh tim kami beribadah bersama. Beberapa orang pergi menjemput anak-anak mereka dari sekolah dan membawa mereka kembali. Itu menjadi pengalaman ibadah siang dan malam yang luar biasa. Selama beberapa hari berikutnya, komuniti Asbury - siswa, staf, dan keluarga - beribadah bersama, saling mendoakan satu sama lain. Kami memiliki staf yang berdoa untuk para siswa, dan para siswa berdoa untuk para staf.

Sangat organik, sangat asli, sehingga tidak dapat disangkal. Itu bukanlah pembicara selebriti terkenal di atas pentas, yang mengumpulkan orang. Itu bukanlah sebuah respons emosional. Itu adalah karya Kristus yang sejati. Itu adalah kehadiran orang-orang yang tepat di sana, menggembalakan para siswa dan membantu mereka berdoa melalui apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pertaubatkan, dan apa yang mereka temukan - mungkin untuk pertama kalinya - tentang kasih Kristus.

Kerana dari mulanya seperti itu, kami tetap seperti itu. Tidak ada program. Kami benar-benar tidak tahu apa yang akan dimainkan oleh band penyembahan ini selanjutnya. Hal ini sangat radikal penuh dengan kerendahan hati, kasih sayang, sukacita dan kedamaian; saya tidak pernah mengalami hal seperti ini.

DIUBAHKAN OLEH KASIH KURNIA

Kami telah melihat ramai orang datang dari seluruh dunia. Saya pernah menerima orang-orang dari Finland di pejabat saya, dari Rusia, Ukraine, Alaska dan Hawaii. Kami telah menerima lebih dari 160 kolej dan universiti yang diwakili - dan itu hanya yang menandatangani papan tulis! Kami tidak tahu sebenarnya berapa ramai orang yang telah melewati pintu-pintu ini.

Merupakan suatu kehormatan bagi orang-orang untuk dapat datang ke sini dan, mungkin untuk pertama kalinya, benar-benar menyentuh hujung jubah Yesus, baik untuk sekadar menyentuh atau menyentuh untuk berjam-jam lamanya.

Ada begitu banyak hal yang terjadi di dalam bangunan itu yang sekarang sedang ke luar. Dan inilah saatnya untuk itu. Inilah saatnya bagi para pembawa obor, orang-orang yang telah mendapat api di dalam bangunan itu, untuk kembali ke komuniti, rumah, tempat kerja dan sekolah mereka dan menyebarkan api itu.

Yesus hidup di dalam diri kita semua. Roh Kudus ada di mana-mana. Hal ini tidak terbatas pada Auditorium Hughes, atau Wilmore, Kentucky. Orang tidak harus datang ke sini untuk menemukan Yesus. Yang harus kita lakukan adalah buka Alkitab kita dan mulai menggali lebih dalam lagi ke dalam hati kita. Tuhan bergerak dalam setiap kehidupan kita, setiap saat setiap hari. Yang harus kita lakukan adalah memiliki hati yang terbuka untuk-Nya.

Asbury sudah berbeda. Murid-murid kami berbeda. Staf kami juga berbeda. Kami selalu memiliki komuniti yang penuh dengan orang-orang yang luar biasa, namun, dalam dua minggu terakhir, kami bersatu dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan. Situasi seperti ini mampu menyatukan orang-orang, atau memecah belah mereka.

Ketika ada 20,000 orang yang datang, semua orang bekerjasama. Timbalan presiden kami membersihkan dan menyiapkan penghadang. Kami memiliki seluruh staf pelatih atletik yang mengendalikan lalu lintas dari jam 6 pagi hingga tengah malam. Orang-orang segera dengan sukarela melayani, mendoakan orang-orang, mengambilkan makanan, air dan tisu tandas. Sungguh suatu berkat untuk bekerja bahu membahu dengan orang-orang yang mungkin tidak bekerja bersama kami pada hari-hari biasa.

CABARAN DAN BERKAT

Kesulitan terbesar kami adalah memastikan bahawa kami melaksanakannya dengan santai. Kami tahu bahawa ini adalah sesuatu yang istimewa. Kami tahu ada begitu ramai orang yang ingin hal ini terjadi di komuniti mereka. Kami menyedari bahawa kami memiliki tanggung jawab untuk mengelolanya dengan baik. Itulah sebabnya kami tidak menayangkan siaran langsung selama 13 hari pertama, kerana ini adalah tempat yang murni, dan orang-orang mengalami transformasi yang radikal. Mereka bertemu dengan Yesus, beberapa di antaranya untuk pertama kalinya, dan itu bukanlah sesuatu yang harus diabadikan dalam kamera untuk dilihat oleh dunia.

Kami menerima ramai sekali selebriti yang hadir, beberapa di antaranya ingin berbicara. Kebanyakkannya, kami bahkan tidak tahu bahawa mereka ada di sini sampai mereka pergi. Mereka menghargai apa yang sedang terjadi. Mereka sangat menghormati dan kami sangat berterima kasih untuk itu.

Kami benar-benar berdoa untuk setiap keputusan, dan berusaha untuk tetap fokus pada siswa dan memimpin mereka sebaik mungkin, kerana yang terpenting adalah generasi ini. Generasi Z adalah generasi terbesar saat ini. Saya percaya Tuhan ingin melakukan sesuatu yang sangat istimewa dengan mereka.

INI TIDAK TERBATAS PADA AUDITORIUM HUGHES, ATAU WILMORE, KENTUCKY. ORANG TIDAK HARUS DATANG KE SINI UNTUK MENEMUKAN YESUS

Bahagian yang paling istimewa adalah melihat para murid, termasuk anak perempuan saya, mendalami iman mereka, dan benar-benar memahami siapa Yesus pada tingkat yang lebih dalam. Fokusnya adalah untuk memungkinkan mereka beribadah secara asli, mengalami Yesus secara asli, dan tidak memerlukan mesin pengasap, lampu, lirik, dan urusan besar lainnya; untuk benar-benar dapat fokus, untuk waktu yang lama, dan hanya beribadah serta mempelajari kebenaran dari apa yang Yesus katakan tentang mereka.

Apakah ini sebuah kebangunan rohani? Waktu yang akan menjawabnya. Ketika anda berada di auditorium Hughes, kedamaian, dan kasih yang melimpah, sukacita, ketenangan, dan kehadiran Roh Kudus begitu nyata sehingga terasa seperti sebuah pencurahan: cawan anda begitu penuh, dan tumpah begitu saja.

Apa yang akan menjadi buah dari pencurahan ini? Apa yang terjadi setelah apa yang terjadi sekarang? Dan ketika hal itu menyebar? Kami sudah mulai melihat siswa siswi kami pergi ke gereja-gereja lain, ke tempat-tempat lain di komuniti mereka, ke rumah-rumah mereka, dan melihat perubahan yang radikal. Percakapan yang mereka lakukan, ketika mereka menjalani kehidupan sehari-hari, itulah yang sebenarnya terjadi. Begitulah cara Yesus bergerak.

Saat itulah seseorang dapat melihat kembali ke masa lalu dan berkata: "Oh, ya, itu adalah sebuah kebangunan rohani!"

Jennifer McChord berbicara dengan Kathleen Durham dari Premier, yang melaporkan langsung dari Asbury University.


(Diterjemahkan oleh Sabrina Abigail daripada artikel Premier Christianity bertajuk, "'Asbury Is Already Different': After The Holy Spirit Hits Your Campus, What Happens Next?" yang diceritakan oleh Jennifer McChord bertarikh 24 Februari 2023)