Menurut satu kajian baru oleh Universiti Katolik St. Mary,
orang tanpa agama sekarang melebihi jumlah orang Kristian di England dan Wales.
Menurut The Guardian, pada tahun 2011, 46 peratus dari populasi di England dan Wales mengatakan mereka tidak mempraktikkan agama apapun atau biasa
disebut “Tiada Agama”, tetapi angka untuk “Tiada Agama” ini naik ke 48.5 peratus pada 2014. Di sisi lain, penganut agama Kristian – yang meliputi Anglikan,
Katolik, dan denominasi lain – terdiri dari 43.8 peratus dari populasi di England.
Stephen Bullivant, ahli teologi senior dan profesor di Universiti Katolik St. Mary di Twickenham, menganalisa informasi yang dikumpulkan selama
tiga dekad melalui survei Sikap Sosial British. Stephen Bullivant mengatakan
bagaimana terjadinya pertumbuhan ketara jumlah para “Tiada Agama” ini.
“Penggerak utamanya adalah orang-orang yang dibesarkan
dari beberapa agama, sekarang ini mereka mengatakan tidak memiliki agama,”
kata Bullivant. “Apa yang kami lihat adalah percepatan dalam jumlah orang
yang tidak hanya tidak mempraktikkan iman mereka secara teratur, tetapi bahkan
tidak menanda kotak (identiti agama mereka). Penyebabnya adalah persoalan besar dalam sosiologi agama.”
Mark Woods dari Christian
Today menambahkan pernyataan Bullivant bahwa penggerak utama tren ini
adalah mantan Kristian yang telah meninggalkan iman mereka. Dia mengatakan
orang-orang ini adalah mereka yang telah mencuba Kristianiti dan mendapati ianya tidak menjadi bagi mereka.
Berdasarkan laporan Bullivant berjudul “Contemporary
Catholicism in England and Wales”, Anglikan dan gereja-gereja Katolik, keduanya
memiliki masalah dalam mempertahankan anggota yang dibesarkan dalam
keluarga Kristian. Empat dari sepuluh Anglikan telah mendefinisikan diri
mereka sebagai “Tiada Agama” atau orang tanpa agama dan jumlah yang hampir sama dari
umat Katolik juga membuang iman asli mereka dan tidak mempraktikkan agama
apapun.
Mark O’Toole, uskup Katolik dari Plymouth, berpendapat
mengenai laporan tersebut, “Ini menjadi cabaran untuk penginjilan Kristian di
negara ini dan membantu mengasah prioriti (gereja)”.
Dia menambahkan, “Gereja berkomitmen untuk menjangkau
orang-orang yang mencari makna dalam kehidupan mereka dan membantu mereka
menemukan sukacita pertemuan dengan Kristus.”
Menurut Bullivant, laporan itu harus menjadi pembuka mata
bagi gereja-gereja. Dia mengatakan bahwa lembaga keagamaan harus mengambil
informasi ini secara serius kerana data ini mungkin dapat menunjukkan daerah
mana yang memerlukan perhatian pastoral secara lebih.
Baca juga: Gereja-Gereja Pentakosta dan Karismatik Makin Maju, Manakala Church of England Mengalami Kemunduran
(Dialihbahasakan daripada artikel Berita Mukjizat bertajuk, "Menurut Penelitian, Jumlah Orang Tanpa Agama Di Inggris Dan Wales Meningkat" yang ditulis oleh Yosef bertarikh 1 Jun 2016)