Oleh Charles:
Mike Mohede, penyanyi berusia 32 tahun yang menjadi pemenang
Indonesian Idol musim kedua, dikhabarkan meninggal dunia hari ini di Hospital Premiere
Bintaro akibat serangan jantung.
Aku sangat terkejut ketika mendengar berita dukacita ini.
Ini adalah kali kedua dalam dua hari terakhir aku mendengar khabar tentang pemuzik Kristian muda berbakat yang dipanggil Tuhan pada usianya yang masih begitu muda kerana serangan jantung. Seorang yang lain itu adalah Obedh, teman dari
temanku, yang berusia 28 tahun ketika Tuhan memanggilnya pulang ke surga
beberapa hari yang lalu. Mengapa Tuhan memanggil mereka pulang secepat itu?
Kedua orang ini memiliki banyak kesamaan: mereka sama-sama
adalah pemuzik berbakat, mereka adalah seorang Kristian yang taat, begitu banyak
teman dan kerabat yang menyatakan rasa sedih di laman media sosial
mereka, dan mereka berdua dipanggil Tuhan pada usianya yang masih begitu muda.
Lalu mengapa Tuhan mengizinkan ini semua terjadi? Tampaknya ini adalah sebuah
pertanyaan yang juga ditanyakan ramai orang saat ini, termasuk diriku.
Berita dukacita itu membuatku mencari lebih jauh tentang
peribadi Mike, dan aku menemukan satu kesaksian hidup yang pernah dikongsikan oleh Mike. Aku
begitu terharu ketika membaca kata-kata Mike di dalam kesaksian tersebut.
Semua yang saya inginkan selama saya hidup Tuhan selalu berikan. Saya cuma berdoa minta pada Tuhan dan Tuhan kasih. Saya hidup sebenarnya cuma modal kosong.
Mike adalah seorang yang menyedari bahwa segala yang dia
miliki dalam hidup ini adalah pemberian Tuhan. Meskipun tentunya, perjalanan
hidupnya tidaklah selalu lancar. Dia menceritakan bagaimana pergumulannya ketika
ayahnya dipanggil ke rumah Bapa di surga ketika dia masih berusia 18 tahun.
Namun itu tidak membuatnya kehilangan pengharapan.
Pada mulanya saya tak tahu apa nak dibuat. Papa itu tonggak kehidupan kami. Dari situ saya dapat satu hikmat. Saya sudah punya bakat yang Tuhan beri, punya keluarga yang selalu dukung saya. Kenapa harus sedih? Bukankah saya punya seorang Bapa yang lebih dahsyat, Bapa yang lebih mengenal saya, yang selalu lebih tahu saya. Saya punya pengharapan baru untuk menjalani hidup ini.
Ketika aku membaca kesaksian Mike di atas, aku menyedari
bahwa aku mungkin tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang menjadi judul artikel
ini: “Mengapa Tuhan memanggil pulang Mike Mohede pada usia mudanya?” Tetapi aku
tahu satu hal: Bapa di syurga lebih mengenal Mike, dan Dia tahu yang
terbaik untuk Mike. Kita mungkin tidak dapat mengerti mengapa itu adalah
yang terbaik untuk Mike, tapi Tuhan tahu. Dia lebih mengenal Mike lebih daripada
siapapun di dunia ini. Dan itu cukup untuk memberikan kita pengharapan baru
untuk menjalani hidup ini.
Sebagai orang percaya, aku percaya Mike dan Obedh saat ini
telah ada di tempat yang lebih baik, satu kediaman yang kekal di syurga
bersama Allah, kerana itu adalah janji yang Tuhan berikan kepada anak-anak-Nya.
“Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.” (2 Korintus 5:1)
Mike dan Obedh telah mengakhiri pertandingan mereka dengan
baik dalam hidup ini. Sedangkan bagi kita, Tuhan masih mengurniakan kita
kehidupan, untuk kita hidupi sebaik-baiknya bagi Dia, hingga waktunya Tuhan
memanggil kita kembali kepada-Nya.
Selamat jalan Mike dan Obedh, kami akan senantiasa
merindukanmu. Terima kasih untuk teladan iman yang telah kamu tinggalkan bagi
kita semua.