Jumaat, 11 Ogos 2017

Kesaksian Grezia Epiphania: "Walau Ku Tak Dapat Melihat"


Grezia mengalami keterbatasan dalam penglihatan sejak lahir. Pada waktu ia lahir, kedua bola mata Grezia berselaput putih. Kenyataan pahit yang Grezia alami, kerana Grezia tidak mengetahui apa-apa. Grezia tumbuh sehat seperti anak-anak yang normal, bermain sendiri, berjalan sendiri tanpa terhalang oleh apapun, bahkan dapat naik turun tangga lebih kurang 20 anak tangga di rumah tanpa bantuan orang lain. Sampai saat ini orang tua Grezia tidak pernah khuatir pada Tuhan,” kisah Suryadi, Ayah Grezia. Grezia sejak umur 4 tahun sudah kami ajak untuk ikut dalam pelayanan. Grezia memberikan kesaksian pujian untuk Tuhan. Luar biasa apa yang Tuhan Yesus nubuatkan bagi Grezia.

Ceritanya sewaktu Grezia lahir dengan mata berselaput, seorang hamba Tuhan datang melihat dan mendoakan anak kami. Tiba-tiba nubuat keluar dari mulut hamba Tuhan ini yaitu bahawa Grezia akan dipakai menjadi pemuji dan penyembah bagi Tuhan dan itu kami amini. Dan itu benar-benar terjadi, tanpa kami sedari di dikuatkan, ucap Mama Grezia. Tetaplah memandang Yesus ketika kita menghadapi segala persoalan, Ketika kita menerima baik atau buruk keadaan kita, Yesus selalu ada menuntun langkah kita dan Yesus selalu ada untuk kita dan tidak pernah meninggalkan kita…Amin…

Grezia mempunyai bakat bermain piano. Dan saat ini keluarga tinggal di Balikpapan, Kalimantan dan baru sekali itu bertemu dengan Pak Jason di rumahnya. “Melalui adik ipar saya, Tuhan pertemukan kami dengan Pak Jason,” kenangnya.

Singkat cerita ketika kami pulang ke Balikpapan, Pak Jason tidak lama mengirimkan lagu-lagu melalui BBM dan didengarkan oleh Grezia. Kata Pak Jason, pencipta lagu Grezia, bahawa lagu-lagu yang dinyanyikan Grezia sangat bagus dan penataan, menjamah semua orang melalui kisah Kehidupan dan Bakat Suaranya. Sungguh Tuhan kita itu ajaib…Haleluya..


Sekarang Grezia semakin besar dan banyak hal yang berkembang dari dia. Baik melalui pendengaran, perasaan (hatinya) dan penglihatannya yang terbatas. Kami sebagai orang tua dan saudara-saudaranya tetap mengajari dan menjelaskan segala sesuatu dengan penuh kesabaran. Daya ingatan Grezia sungguh luar biasa, Grezia suka mendengarkan Firman Tuhan, berdoa, dan menyembah kepada Tuhan Yesus setiap hari di rumah.

Sempat kami bertanya-tanya kepada Tuhan, kenapa hal ini harus kami alami. Seandainya dulu kami berada di luar perlindungan Tuhan Yesus, pastilah kami sudah tidak sanggup menjalani hal ini, seru Suryadi, Ayah Grezia. “Kami diejek dari keluarga suami yang berkeyakinan berbeda dengan kami dan teman-teman dengan ejekan murtadlah, kafirlah, celakalah, dan lain-lain,” tambah Yuliani Mama Grezia. “Belum lagi kalau kami bawa Grezia untuk jalan-jalan keluar, orang-orang melihat dan memandang dengan rasa aneh dan sinis kepada Grezia. Puji Tuhan…Tuhan Yesus baik… Tuhan Yesus memberi cubaan tidak melebihi dari kekuatan kita. Kami diingatkan kembali dalam firman-Nya.

“Mengucap syukurlah dalam segala hal” (1 Tesalonika 5:18). Dan dikatakan lagi di ayat Firman Tuhan dalam Yohanes 9:2-3 “Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: 'Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?' Jawab Yesus: 'Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi kerana pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. 


“Kami sering ikut pelayanan ke daerah-daerah dan kota bersama hamba Tuhan. Pada umur 1 tahun Grezia mulai belajar bernyanyi sendiri dengan hanya mendengar di TV, CD, Radio lagu-lagu Rohani. Dalam satu hari Grezia dapat menghafal beberapa lagu dan lebih kurang pada umur 3 tahun Grezia mulai bermain piano, dasar-dasar piano Grezia belajar sendiri. Puji Tuhan dengan seringnya pelayanan kepada Tuhan, Tuhan Yesus menghantarkan ke rumah kami guru-guru nyanyian, piano, dan juga bahasa Inggeris untuk Grezia agar bakat yang Grezia miliki semakin baik.

Singkat cerita kurang lebih setahun Grezia sudah menunjukkan hasil yang sangat baik, Grezia langsung dapat mengerti dan dapat menguasainya. Dari bakat ini, Grezia kami cuba ikutkan dalam pertandingan menyanyi dan Puji Tuhan, Grezia selalu mendapatkan hasil yang terbaik. Melalui berbagai kesempatan mengikuti pertandingan menyanyi inilah kami mendapatkan kesempatan untuk dapat berkenalan dengan Bapak Jason di Jakarta.

Waktu itu Grezia masuk dalam Grand Final Kirana Semen Indonesia dan Grezia memperoleh Juara 3. Sewaktu itu kami bertemu dengan Bapak Jason di rumahnya. Sempat Bapak Jason mengutarakan dalam hatinya apa yang dapat ia lakukan untuk mempromosikan anak ini dengan penglihatan yang terbatas ini. Tetapi Tuhan secara ajaib mendorong Grezia tiba-tiba meraba sebuah piano dan memainkannya sambil menyanyikan satu lagu. Tuhan tiba dan hadirat-Nya menjamah Pak Jason. Dan seketika itu Pak Jason mengatakan “Ok Pak, kita akan buat album rohani buat anak bapak”. “Nanti kami sediakan segala sesuatunya yang terbaik untuk Grezia,” kata Pak Jason.



Puji Tuhan… melalui kehidupan Grezia akhirnya Pak Jason terinspirasi menciptakan lagu “Walau Ku Tak Dapat Melihat.” Harapan Grezia selalu berkata bahwa Grezia pasti dapat melihat walau kenyataannya sekarang Grezia belum sepenuhnya melihat, namun Grezia tetap bersemangat dan bersukacita. Apapun rencana Tuhan untuk Grezia, Tuhan selalu ada buat Grezia. Tetap bersyukur dalam segala keadaan dan percaya serta setia dan taat kepada Tuhan…Haleluya suatu lagu yang Grezia nyanyikan sewaktu kami mengadapi persoalan, katanya “Tak ada yang mustahil bagi Yesus`” Muziknya juga sangat bagus dan banyak orang-orang yang luar biasa yang membantu dalam proses pembuatan lagu itu.

Ketika waktu rakaman, tambahnya. Grezia harus mengenal dulu siapa-siapa orang yang ada di studio rakaman. Jason memberi tahu kami untuk mendengarkan muziknya dulu sampai 2-3 kali sebelum rakaman. Jason sangat memuji Grezia anak yang luar biasa dengan kekurangan yang ia miliki dan dia punya suara yang tidak fals, mempunyai improvisasi yang sangat bagus dan teknik vokalnya yang juga sangat bagus. “Proses rakamannya sangat diberkati oleh Tuhan, tidak banyak yang harus diulang-ulang dalam proses rakaman tersebut, ucap mama Grezia.

Dalam waktu 3 hari Grezia menyelesaikan 12 lagu dan album Grezia rapung dalam waktu 3 bulan. Puji Tuhan… albumnya banyak memberkati ramai orang. Bahkan anak-anak yang tadinya tidak melayani di gereja, jadi ikut mengambil peranan dan bernyanyi di Gereja. “Kami pun orang tua Grezia dapat membawa inspirasi buat orang-orang tua lain yang memiliki anak berkeperluan khusus dalam mendukung mereka bahwa kita memiliki anak-anak yang sangat luar biasa, jangan pernah malu, dan jangan pernah rendah diri… Terima kasih Yesus semuanya untuk kemuliaan-Mu saja… Haleluya… Amin….”

(Dipetik dan dialihbahasakan daripada artikel Kaskus bertajuk, "Grezia Epiphania Si Gadis Cilik Mengalami Keterbatasan Saat Lahir 'Penyanyi Rohani'" bertarikh 21 Ogos 2015)