Khamis, 14 Mei 2020

Joyce Lin, Juruterbang Misionari Meninggal Dunia Sewaktu Mengangkut Bekalan Ujian Covid-19 Di Papua, Indonesia



Jakarta - Pihak Mission Aviation Fellowship (MAF) merasa sedih dan kehilangan atas kematian Joyce Lin. Kapal terbang yang dipandu Joyce mengalami kecelakaan dan terjatuh di Danau Sentani, Jayapura, Papua.

"Keluarga Mission Aviation Fellowship (MAF) sangat sedih dengan kehilangan rakan dan teman mereka, Joyce Lin," demikian pernyataan dari MAF yang dimuat di laman rasminya seperti dilihat detikcom, Rabu (13/5/2020).

Pihak MAF menyatakan Joyce satu-satunya orang dalam kapal terbang tersebut. MAF menyatakan Joyce sangat bahagia bekerja di Indonesia.

"Meskipun dia ada di sana hanya dua tahun--satu di Jawa Tengah untuk sekolah bahasa dan satu lagi di Sentani--dampaknya sangat ketara. Berulang kali Joyce menceritakan betapa dia dipenuhi sukacita dalam minggu-minggu sebelum dia pergi kembali kepada Tuhan," katanya.

Joyce (tengah) bersama rakan-rakannya

Joyce adalah pemegang Sarjana Sains dan Teknik lulusan kampus ternama dari Amerika Syarikat, Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namun, kerana minatnya dalam penerbangan, Joyce memperoleh sijil juruterbang sebagai kesukaannya sewaktu dia mengikuti kuliah.

Joyce awalnya bekerja sebagai pakar komputer (IT) selama lebih dari satu dekad sehingga memegang jawatan sebagai pengarah teknikal di syarikat swasta. Selama waktu itu, Joyce menghadiri seminari Kristian sepenuh waktu dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell sehingga akhirnya lulus dengan gelaran Master of Divinity.

Lalu dia menemukan penerbangan misi dan terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen. Kemudian Joyce pun menyertai MAF.

"Dari saat penemuan pertama itu, Joyce telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi juruterbang misionari. Dia memperoleh peringkat instrumen dan sijil komersial, dan bekerja sebagai jurulatih penerbangan untuk memenuhi persyaratan jurulatih MAF," tulis MAF.

Joyce Lin, juruterbang MAF

Joyce dikenal sebagai peribadi yang mempunyai jiwa sosial tinggi. Sebagai juruterbang, Joyce ingin membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terpencil dengan menyediakan penerbangan pengangkutan untuk pesakit yang menyelamatkan nyawa. Dia juga memberikan bekalan untuk pembangunan masyarakat, mengangkut misionari, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.

"Kalimat terakhir biografi Joyce MAF berbunyi, 'Sementara Joyce akan selalu bersemangat untuk menerbangkan kapal terbang dan bekerja di komputer, ia paling bersemangat untuk berbagi kasih Yesus Kristus dengan membantu mengubah kekecewaan orang lain yang mendalam dan berkabung menjadi tarian dan kegembiraan'," demikian kata MAF.

Danau Sentani di Papua

Kecelakaan kapal terbang ini terjadi pada Selasa (12/5) kelmarin sekitar pukul 6.30 waktu Indonesia Timur. Kecelakaan terjadi saat kapal terbang MAF PK-MEC itu terbang melewati danau dan meletup semasa terbang tinggi. Kapal terbang lalu jatuh di tengah-tengah danau, hingga jatuh ke permukaan air dan akhirnya tenggelam.

Diketahui kapal terbang tersebut baru dua minit berlepas dari landasan. Kapal terbang MAF Kodak tersebut terbang dari Lapangan Terbang Sentani menuju Desa Mamit di dataran tinggi Papua. Di dalam kapal terbang ada keperluan logistik dan termasuk alat rapid test COVID-19 untuk klinik setempat.

(Dialih bahasakan daripada artikel Detik News bertjuk, "Ahli IT, Ini Sosok Pilot Wanita Pesawat MAF Yang Jatuh Di Danau Sentani" yang ditulis oleh Jabbar Ramdhani bertarikh 13 Mei 2020)